Cinta tak seperti itu

Seharusnya cinta tidak seperti banjir , sesaat meluap-luap menggenangi dan menenggelamkanmu dalam bahagia. Tapi kemudian surut perlahan dan menyisakan seberkas lumpur kenangan.

Apalagi seperti kembang api, yang meledak-ledak , menyilaukanmu dengan keinddahannya, namun sejenak meninggalkanmu dalam senyap.

Tantangan terbesar bagi cinta adalah waktu . Musuh terbesar bagi cinta bukanlah penghianatan , tapi kebosanan.

saya pernah berpikir cinta itu seperti yang dilakukan ABG pada umumnya.
Namun lebih dari itu, cinta bukanlah sepasang ABG yang bergandengan tangan sambil mengantri di depan loket pembelian karcis bioskop.

Lalu seperti apa cinta ?

Cinta bagi saya lebih kepada cinta yang saat orang lain bertanya "DAMN ! They still together ?" 

Sejauh yang saya mampu pelajari dari pasangan seperti itu, cinta ternyata hanya bisa diawetkan dengan persahabatan. Bisalah diibaratkan kalau cinta itu seperti motor 2 tak; meledak-ledak, kencang gak karu-karuan, tetapi boros dan kurang cocok untuk perjalanan panjang. Di sisi lain, persahabatan seperti motor 4 tak atau malah mobil diesel; mungkin agak kurang spontan, tetapi tidak saja tahan lebih lama, tetapi juga makin lama makin panas dan stabil.

Tidak jauh dengan konsep HP. HP pintar  modern ini atau yang lebih akrab dipanggil smartphone merupakan HP yang Indah, Canggih, Mempesona, namun disisi lain  rentan , rapuh , dan tak bertahan lama .

Berbeda dengan HP jadul yang mungkin masih memiliki antena disisi kanan atasnya yang jauh lebih kuno, terkesan kolot, tidak ada satupun aplikasi canggih , namun kuat tahan lama dan mampu bertahan untuk perjalanan jauh.

Ya pada akhirnya cinta bukanlah kata-kata puitis yang dikirim pria yang baru saja jatuh cinta, dua hari lalu. Tetapi Kakek dan Nenek yang berjalan tertatih, dan melihat mereka, kita tak pernah tahu, siapa sebenarnya yang sedang memapah siapa.